Sunday, October 13, 2013
Agustinus, yang muncul dengan pakaian tradisional Afghanistan shalwar
Kebetulan editor Agustinus, Hetih, duduk di sebelah saya sepanjang diskusi sesi pertama, sebelum akhirnya naik panggung untuk ikut berbagi cerita. Menurut Hetih, sudah ada rencana untuk menerbitkan buku-buku Agustinus ke dalam bahasa asing, tapi ia harus bersaing dengan penulis-penulis dari luar negeri pula. Untuk itu, Agustinus berencana kembali ke Indonesia pada akhir tahun untuk menghadiri Ubud
Friday, October 11, 2013
JOURNALIST
Secara harfiah (etimologis, asal usul kata), jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary). Dalam bahasa Belanda journalistie artinya penyiaran catatan harian.
Jurnalistik atau jurnalisme berasar dari kata Journal: catatan harian. Catatan mengenai kejadian sehari-hari atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari kata latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan Jurnalistik. (Hikmat & Purna,a Kusumaningrat).
nalistik yang kita kenal berasal dari bahasa Belanda, sedangkan Jurnalisme berasal dari bahasa Inggris. Keduanya memiliki arti yang sama.
Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran. (Roland E. Wolseley).
Jurnalisme adalah salah satu istilah untuk menjelaskan tentang profesi kewartawanan.
Jurnalis adalah orang yang melakukan kegiatan jurnalistik.
dalam wikipedia jurnalis
Jurnalisme Fotografi
Tidak sulit untuk melahirkan karya foto jurnalistik. Kuncinya satu, abadikan momen
Fotografi jurnalistik adalah bagian dari banyak
cabang fotografi. Fotografi jurnalistik adalah seni fotografi yang berbeda dengan foto lainnya, hal ini dikarenakan nilai dari hasil foto jurnalistik itu sendiri.Hasil foto jurnalistik akan memiliki nilai tinggi apabila suatu moment atau kejadian dapat terekam dan dapat menambah serta memiliki arti dari kejadian itu sendiri.
Proses mendapatkan foto yang bernilai jurnalistik bisa dalam berbagai cara. Ada yang didapatkan secara spontan
dalam suatu kejadian yang tak terduga. Misalnya kecelakaan lalulintas,
dan ada juga yang didapatkan melalui proses yang direncanakan, seperti
kegiatan atau acara-acara yang sudah di susun rapi di dalam suatu gedung
ataupun di lapangan terbuka.
Lalu apa bedanya fotografi jurnalistik dengan cabang fotografi lainnya?
Sebagaimana dituliskan diatas, Fotografi
Jurnailstik adalah foto kejadian atau peristiwa yang bernilai berita,
juga berhubungan dengan waktu dan tempat. Memperlihatkan sesuatu
kejadian yang menarik perhatian yang menimbulkan tanda tanya, atau bisa
juga yang menimbulkan kekaguman. Juga pada umumnya, foto-foto
jurnalistik ini berumur pendek dan mudah dilupakan orang. Kecuali sebuah
foto kejadian yang nilai beritanya luar biasa, seperti misalnya foto
pendaratan Neil Amstrong di bulan atau foto ditabraknya gedung kembar
pusat bisnis dunia di New York dengan pesawat terbang, sehingga kedua
gedung itu rubuh dan hancur.
Sementara banyak cabang fotografi lain yang tidak berhubungan dengan peristiwa, waktu dan tempat. Misalnya fotografi pemandangan, gaya hidup, arsitektur
dan lain-lain. Dimana foto-foto tersebut dapat di nikmati dimana saja
dan kapan saja, atau menjadi bagian dari interior rumah Anda.
Subscribe to:
Posts (Atom)