Pelik
Pagi ini aku terbangun oleh getar handheld ku yang menempel dipipi, sinar lampu yang menyilaukan mata membuka mataku dan melihat buku yang kubaca sebelum tidur tergeletak disamping bantal dengan carut marut, selimut yang tak lagi menutupi tubuhku. Masih jam 1:25 AM waktu di handheldku.
Aku melihat layar dan ada pesan yang masuk untukku. pagi seperti ini siapakah yang memberikan pesan singkat untukku, apa dia yang selalu aku tunggu pesannya beberapa hari terakhir ini. dan benar, dialah yang memberikan pesan untukku, dan betapa mengejutkannya ternyata dia menyampaikan sesuatu-- begitu aku membacanya membuatku menjadi dingin dan bergetar terasa napasku seperti tercekat dirongga dada, padahal selimutku telah sempurna menutup tubuhku saat itu.
Sebuah pesan yang tegas, jawaban atas permintaan maaf atas kesalahan kesalahanku. tetapi dia ingin mengakhiri ini semua. dan aku makin bergetar karenanya, malam ini dingin tapi tak sedingin kaki dan tanganku. aku memohon dan memohon agar jangan akhiri ini semua, sebegitu kecewakah dia padaku?. kenapa harus diakhiri.
Aku mengenalnya dulu waktu aku mengikuti pelatihan nasional yang diadakan di medan dan aku mewakili lembaga dari organisasi yang ku naungi, tak ada yang istimewa dariku. waktu berlalu, kira-kira dihari ketiga aku baru akrab dengannya dan teman temanku yang lain, kali ini aku senang bukan kepalang dapat teman baru yang beda propinsi dan asik sekali. setelah pelatihan itu berakhir, kami semua masih saling berhubungan satu sama lain walau tidak sering.
Tiba disuatu waktu ada kegiatan yang sama diadakan oleh lembaga lain temanku dan temannya akan saling bertemu, dan dia menitipkan bingkisan untukku. aku jelas senang, belum pernah aku seistimewa ini, tapi ternyata dari situ timbul masalah yang membuat semua ini terjadi, aku selalu memikirkan hal itu setiap saat dan membuat aku hampir mencelakai diriku sendiri. aku tak mengerti dan tak pandai menunjukkan rasaku, dan aku membuat kesalahan fatal karena mengatakan sesuatu yang menyakitinya, dan membiarkanku seperti ini, selalu menghubunginya tanpa respon, tetap memberikan pesan untuknya tanpa balasan, tetap mengirim ke semua akun yang dia punya.
Sepertinya itu sia-sia, malah makin membuatnya makin kecewa dan pergi. sebuah grafik perkembangan yang sangat signifikan, tetapi grafik yang tinggi itu sesuatu arah yang negatif. Perasaan pertemanan seperti ini dan belum pernah aku rasakan ternyata separah ini rasanya. aku begitu kehilangan teman.
Aku tahu bahwa memaafkan bukan berarti melupakan.
Aku berharap ya Allah, semua akan baik-baik saja setelahnya,dan kembali seperti sediakala, semoga. terimakasih terimakasih.
diwaktu itu~
Aku melihat layar dan ada pesan yang masuk untukku. pagi seperti ini siapakah yang memberikan pesan singkat untukku, apa dia yang selalu aku tunggu pesannya beberapa hari terakhir ini. dan benar, dialah yang memberikan pesan untukku, dan betapa mengejutkannya ternyata dia menyampaikan sesuatu-- begitu aku membacanya membuatku menjadi dingin dan bergetar terasa napasku seperti tercekat dirongga dada, padahal selimutku telah sempurna menutup tubuhku saat itu.
Sebuah pesan yang tegas, jawaban atas permintaan maaf atas kesalahan kesalahanku. tetapi dia ingin mengakhiri ini semua. dan aku makin bergetar karenanya, malam ini dingin tapi tak sedingin kaki dan tanganku. aku memohon dan memohon agar jangan akhiri ini semua, sebegitu kecewakah dia padaku?. kenapa harus diakhiri.
Aku mengenalnya dulu waktu aku mengikuti pelatihan nasional yang diadakan di medan dan aku mewakili lembaga dari organisasi yang ku naungi, tak ada yang istimewa dariku. waktu berlalu, kira-kira dihari ketiga aku baru akrab dengannya dan teman temanku yang lain, kali ini aku senang bukan kepalang dapat teman baru yang beda propinsi dan asik sekali. setelah pelatihan itu berakhir, kami semua masih saling berhubungan satu sama lain walau tidak sering.
Tiba disuatu waktu ada kegiatan yang sama diadakan oleh lembaga lain temanku dan temannya akan saling bertemu, dan dia menitipkan bingkisan untukku. aku jelas senang, belum pernah aku seistimewa ini, tapi ternyata dari situ timbul masalah yang membuat semua ini terjadi, aku selalu memikirkan hal itu setiap saat dan membuat aku hampir mencelakai diriku sendiri. aku tak mengerti dan tak pandai menunjukkan rasaku, dan aku membuat kesalahan fatal karena mengatakan sesuatu yang menyakitinya, dan membiarkanku seperti ini, selalu menghubunginya tanpa respon, tetap memberikan pesan untuknya tanpa balasan, tetap mengirim ke semua akun yang dia punya.
Sepertinya itu sia-sia, malah makin membuatnya makin kecewa dan pergi. sebuah grafik perkembangan yang sangat signifikan, tetapi grafik yang tinggi itu sesuatu arah yang negatif. Perasaan pertemanan seperti ini dan belum pernah aku rasakan ternyata separah ini rasanya. aku begitu kehilangan teman.
Aku tahu bahwa memaafkan bukan berarti melupakan.
Aku berharap ya Allah, semua akan baik-baik saja setelahnya,
diwaktu itu~
terima kasih telah mengunjungi blog saya :))