Saturday, February 1, 2014
January
01/02/14
DRAFT ini sudah ada sejak tanggal itu, tapi sampai sekarang masih kosong
adalah hari ini 01/02/19 aku menulis disini
yah benar, ada banyak sekali rencana yang tak terlaksana untuk menulis dari tahun ke tahun
lalu
apa yang mendorong untuk menulis lagi
untuk resolusi tahun baru masehi?
tidak juga
hanya ingin berubah dan memiliki kebiasaan yang berbeda saja
ada sebuah intagram yang mengajak untuk 30 hari bercerita
lalu aku berpikir kenapa tidak dimulai rutin kan saja menulis ini
hmmmm
2018
adalah tahun penuh kejutan untukku
mereka orang orang yang ku kenal kini ternyata Allah menyatukannya kembali kepada. Alhamdulillah
keputusanku setelah hampir 6 tahun sebagai Bankir (Syariah) akhirnya berakhir dan aku kembali ke kodrat awal yaitu sebagai pendidik
dan yang menakjubkkannya lagi, sekarang aku ada di Yogyakarta untuk melanjutkan studi ku. ya Allah engkau sungguh perencana luar biasa untuk hambamu
di tahun 2018 dimana perjalanan baru dimulai kembali, sering sekali aku bercerita tentang bepergian dan mengajak orang lain untuk melakukan hal sama. hei berjalan, bertualang itu baik dan sangat menyenangkan.
DRAFT ini sudah ada sejak tanggal itu, tapi sampai sekarang masih kosong
adalah hari ini 01/02/19 aku menulis disini
yah benar, ada banyak sekali rencana yang tak terlaksana untuk menulis dari tahun ke tahun
lalu
apa yang mendorong untuk menulis lagi
untuk resolusi tahun baru masehi?
tidak juga
hanya ingin berubah dan memiliki kebiasaan yang berbeda saja
ada sebuah intagram yang mengajak untuk 30 hari bercerita
lalu aku berpikir kenapa tidak dimulai rutin kan saja menulis ini
hmmmm
2018
adalah tahun penuh kejutan untukku
mereka orang orang yang ku kenal kini ternyata Allah menyatukannya kembali kepada. Alhamdulillah
keputusanku setelah hampir 6 tahun sebagai Bankir (Syariah) akhirnya berakhir dan aku kembali ke kodrat awal yaitu sebagai pendidik
dan yang menakjubkkannya lagi, sekarang aku ada di Yogyakarta untuk melanjutkan studi ku. ya Allah engkau sungguh perencana luar biasa untuk hambamu
di tahun 2018 dimana perjalanan baru dimulai kembali, sering sekali aku bercerita tentang bepergian dan mengajak orang lain untuk melakukan hal sama. hei berjalan, bertualang itu baik dan sangat menyenangkan.
Saturday, January 11, 2014
My Desember
sebenarnya ada banyak yang ingin aku tulis tapi aku tak tahu apa yang ingin aku tulis, jadi aku cuma ngikutin apa kata orang yang bilang kalau mau nulis yah nulis aja.
Sunday, December 1, 2013
November
holla . . earnest, creative, sensible, reserved, patient, responsible
Mereka bilang dia itu sungguh-sungguh.., kreatif, bijaksana, pendiam, sabar, dan bertanggung jawab. Mungkin itu salah satu sifat yang memang ada sejak dia dilahirkan ke dunia, mungkin. Tak terlalu tinggi tapi tak terlalu pendek juga, tak terlalu hitam tapi tak juga dikatakan putih pula, tak baik tapi tak patut pula dikatakan jahat, tak cantik tapi tak pula disautkan jelek, tak sempurna apalagi luar biasa, tak terlalu suka dipuji tapi senang mendengar pujian, tak suka meniru tapi senang meniru (modification). Dia hanya manusia ciptaan Tuhan yang tidak biasa-biasa saja tapi ekstra ordinary people.
Bagi mereka yang baru mengenalnya tak ada yang menarik darinya kecuali gerak-geriknya yang memang sedikit berbeda dengan orang lain, dia itu unik. Dia punya sifat yang tak semua orang punya, sifatnya yang sedikit tertutup dan pendiam membuat perawakannya seperti orang sombong yang tak butuh orang lain, tapi ketika kau tahu sedikit saja tahu tentangnya, maka tak hela kau akan merasa dia teman yang benar-benar pantas untuk dikawani.
Ketika bekerja tak perlu kau ragukan dia, hanya jaga saja moodnya agar tak pernah ia menunda-nunda, sedikit saja terpancing dia bisa saja marah dan berubah jadi monster yang tak pernah kau duga sebelumnya. Dia memang sungguh berbeda, dia lebih suka hal berbeda dan tak suka melakukan hal yang sama dilakukan oleh orang-orang disekitarnya, dia bisa saja melompat atau jalan zig-zag biar berbeda dengan orang disekitar. Bukan untuk memancing perhatian, dia hanya tak suka dikatakan sama dengan yang lainnya. Justru dia tak suka menjadi pusat perhatian, lihat saja dimana dia duduk dan tempat favoritnya (kau pasti tahu kalau kau teman dekatnya).
Sedang dalam keadaan kalut atau dalam posisi yang sulit, perhatikanlah. Dia hanya akan diam dan merenung sendirian, tidak akan banyak cerita darinya, kebanyakan orang bila melihatnya dalam suatu masalah, mungkin berkata kalau dialah dalang dari semuanya, bukan. Kau salah menilai. Dia memang begitu, diam baginya lebih baik dari pada berkata tapi memperkeruh semuannya, dia tak suka huru-hara. Dan lihatlah keputusan akhir yang ia dapatkan, yah..dia manusia bijaksana yang entah dari mana tak pernah terlihat diluarnya.
Jangan pernah ragu tentang dirinya, walau pada dasarnya dia adalah manusia peragu yang pernah ada, paradoks?..bukan, dirinya adalah campuran dua darah berbeda yang membuatnya menjadi begitu, karakternya yang kuat membuatnya benar benar menjadi manusia yang unik. Jadi, jangan ragukan ia, tanggung jawabnya tidak akan pernah mendapat nilai merah, buktikan saja kalau tidak percaya.
karena sebenarnya kau tahu kalau cerita ini adalah bagian darinya yang mengatakan AKU.
Mereka bilang dia itu sungguh-sungguh.., kreatif, bijaksana, pendiam, sabar, dan bertanggung jawab. Mungkin itu salah satu sifat yang memang ada sejak dia dilahirkan ke dunia, mungkin. Tak terlalu tinggi tapi tak terlalu pendek juga, tak terlalu hitam tapi tak juga dikatakan putih pula, tak baik tapi tak patut pula dikatakan jahat, tak cantik tapi tak pula disautkan jelek, tak sempurna apalagi luar biasa, tak terlalu suka dipuji tapi senang mendengar pujian, tak suka meniru tapi senang meniru (modification). Dia hanya manusia ciptaan Tuhan yang tidak biasa-biasa saja tapi ekstra ordinary people.
Bagi mereka yang baru mengenalnya tak ada yang menarik darinya kecuali gerak-geriknya yang memang sedikit berbeda dengan orang lain, dia itu unik. Dia punya sifat yang tak semua orang punya, sifatnya yang sedikit tertutup dan pendiam membuat perawakannya seperti orang sombong yang tak butuh orang lain, tapi ketika kau tahu sedikit saja tahu tentangnya, maka tak hela kau akan merasa dia teman yang benar-benar pantas untuk dikawani.
Ketika bekerja tak perlu kau ragukan dia, hanya jaga saja moodnya agar tak pernah ia menunda-nunda, sedikit saja terpancing dia bisa saja marah dan berubah jadi monster yang tak pernah kau duga sebelumnya. Dia memang sungguh berbeda, dia lebih suka hal berbeda dan tak suka melakukan hal yang sama dilakukan oleh orang-orang disekitarnya, dia bisa saja melompat atau jalan zig-zag biar berbeda dengan orang disekitar. Bukan untuk memancing perhatian, dia hanya tak suka dikatakan sama dengan yang lainnya. Justru dia tak suka menjadi pusat perhatian, lihat saja dimana dia duduk dan tempat favoritnya (kau pasti tahu kalau kau teman dekatnya).
Sedang dalam keadaan kalut atau dalam posisi yang sulit, perhatikanlah. Dia hanya akan diam dan merenung sendirian, tidak akan banyak cerita darinya, kebanyakan orang bila melihatnya dalam suatu masalah, mungkin berkata kalau dialah dalang dari semuanya, bukan. Kau salah menilai. Dia memang begitu, diam baginya lebih baik dari pada berkata tapi memperkeruh semuannya, dia tak suka huru-hara. Dan lihatlah keputusan akhir yang ia dapatkan, yah..dia manusia bijaksana yang entah dari mana tak pernah terlihat diluarnya.
Jangan pernah ragu tentang dirinya, walau pada dasarnya dia adalah manusia peragu yang pernah ada, paradoks?..bukan, dirinya adalah campuran dua darah berbeda yang membuatnya menjadi begitu, karakternya yang kuat membuatnya benar benar menjadi manusia yang unik. Jadi, jangan ragukan ia, tanggung jawabnya tidak akan pernah mendapat nilai merah, buktikan saja kalau tidak percaya.
karena sebenarnya kau tahu kalau cerita ini adalah bagian darinya yang mengatakan AKU.
Monday, November 25, 2013
October
ehm..hai, lama tak bersua. yah beberapa bulan belakang ini hari hariku memang sedikit agak kacau. banyak melakukan suatu hal yang tidak produktif sama sekali. Lain sisi lagi kali ini aku melakoni yang kebanyakan aku tak suka, bukan tidak mengikuti kata pepatah untuk mencintai setiap perkerjaan yang dilakukan, masalahnya hati memang tak bisa dibohongin, dan aku terlalu sulit untuk memilih.
Entah kenapa sekarang aku lebih sering bermimpi. Aku terlampau sering berpikir belakang ini. Kejadian sebulan lalu buat Aku bangkit dari masa tidurku, tapi kebangkitan itu tak seperti perencanaan sempurna, jadinya aku terpincang.
Dan sering disuatu waktu aku ingin mengulang segala kejadian dan kenangan itu. Apakah menunggu sesuatu? ehm..sepertinya tidak selalu begitu. Aku hanya sering menunda-nunda pekerjaanku belakangan ini.
De creme de la crop
Di bumi ini, banyak sekali hal yang tak mungkin kita pikirkan dan terjadi didepan mata kita, mungkin saja kau tak pernah berharap akan mengalami hal itu, dan ternyata itu terjadi. Dan nyatanya aku mengalami hal itu.
Di tengah bulan. Dengan tak terduga-duga sebuah telepon membuat aku bergegas, lembar baru dalam hidupku tahun ini akan segera dimulai, barisan baru untuk perjuangan akan segera meluncur. Aku dengan sendirinya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk orang-orang disekitarku (kok kayak kampanye caleg yah --_-- ).
October adalah sebuah bulan sempurna untuk memulai kembali mimpi
harapku adalah semua yang akan aku lalui nanti menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk Aku dan orang-orang disekitarku.
Entah kenapa sekarang aku lebih sering bermimpi. Aku terlampau sering berpikir belakang ini. Kejadian sebulan lalu buat Aku bangkit dari masa tidurku, tapi kebangkitan itu tak seperti perencanaan sempurna, jadinya aku terpincang.
Dan sering disuatu waktu aku ingin mengulang segala kejadian dan kenangan itu. Apakah menunggu sesuatu? ehm..sepertinya tidak selalu begitu. Aku hanya sering menunda-nunda pekerjaanku belakangan ini.
De creme de la crop
Di bumi ini, banyak sekali hal yang tak mungkin kita pikirkan dan terjadi didepan mata kita, mungkin saja kau tak pernah berharap akan mengalami hal itu, dan ternyata itu terjadi. Dan nyatanya aku mengalami hal itu.
Di tengah bulan. Dengan tak terduga-duga sebuah telepon membuat aku bergegas, lembar baru dalam hidupku tahun ini akan segera dimulai, barisan baru untuk perjuangan akan segera meluncur. Aku dengan sendirinya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk orang-orang disekitarku (kok kayak kampanye caleg yah --_-- ).
October adalah sebuah bulan sempurna untuk memulai kembali mimpi
harapku adalah semua yang akan aku lalui nanti menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk Aku dan orang-orang disekitarku.
Sunday, October 13, 2013
Catatan Perjalanan
Buat petualang seperti Agustinus Wibowo, perjalanan bukan soal pergi ke tempat-tempat paling asing di bumi.
“Kunci sebuah perjalanan adalah refleksi,” kata Agustinus, di sela-sela sesi berbagi dengan komunitas National Geographic pada hari Sabtu, 14 Mei lalu.
Agustinus, yang muncul dengan pakaian tradisional Afghanistan shalwar
qamiz berwarna putih, dengan lancar membagi cerita seputar
perjalanannya di Afghanistan, Tajikistan, Kazakhstan, Kirgizstan,
Turkmenistan dan Uzbekistan. Sebagian besar ceritanya memang sudah
dimuat di buku-bukunya, “Selimut Debu” dan “Garis Batas”, tapi lebih
istimewa memang ketika mendengar langsung pengalaman tukang jalan yang
satu ini. Ada beberapa hal tentang proses pembuatan buku yang tidak
termuat di mana pun. Misalnya, cerita bahwa buku pertamanya, “Selimut
Debu” diselesaikan tanpa sempat bertemu dengan editornya, Hetih Rusli.
Buku keduanya, “Garis Batas” dibuat dalam waktu dua tahun dan melalui
empat kali penulisan ulang. Naskah pertama “Garis Batas” panjangnya
mencapai 600 halaman. Menurut Hetih, jumlah tersebut terlalu panjang dan
perlu peringkasan supaya pembeli mau membaca. Mau tidak mau, beberapa
detail terpaksa dibuang untuk menjaga fokus buku.
Agustinus juga dengan rendah hati berbagi tips mengenai caranya menulis sepanjang perjalanan. Menurut pria kelahiran Lumajang, Jawa Timur, 29 tahun lalu ini, sebuah catatan perjalanan haruslah sesuatu yang personal dan jujur.
“Buku saya adalah kumpulan potret dan pengalaman supaya pembaca mendapat the bigger picture dari tempat yang saya kunjungi,” ujar Agustinus. Fotografer ini menolak membawa laptop saat dalam perjalanan, tapi ia selalu berbekal kamera, kamera video, perekam suara dan buku harian ke mana pun ia pergi.
“Setiap hari saya menulis, bisa sampai lima dan enam halaman,” katanya. “Kadang, seharian saya sibuk motret dan tidak menulis, jadi tergantung kondisi juga.”
Kamera dan perekam suara adalah senjata Agustinus untuk memecah kebekuan dengan orang yang baru dia kenal. Biasanya, dia memotret orang lokal atau merekam suara mereka untuk diperlihatkan kembali, dan umumnya semua senang difoto atau direkam suaranya. Agustinus, yang lancar berbagai bahasa yang berlaku di Asia Tengah, mulai dari Pashto, Farsi hingga Urdu, mengatakan bahwa orang-orang di Afghanistan, misalnya, kebanyakan tulus dan tanpa kepura-puraan.
Sebuah catatan perjalanan yang baik menurut Agustinus adalah tulisan yang mengandung unsur kedekatan dengan pembaca. Agar bisa mencapai hasil seperti ini, seorang pejalan harus bisa belajar menertawakan kesedihannya. Agustinus mengambil contoh ketika ia mengalami kesialan di perjalanan, seperti kamera hilang atau ditipu orang. Ia menceritakan bagaimana ia terus memacu dirinya untuk terus berjalan walaupun hampir patah semangat.
“Travel writing tidak boleh egosentris, ini semua bukan tentang si penulis, walaupun karakter penulis harus ada di dalamnya,” kata Agustinus.
Proses menulis adalah cermin dari proses perjalanan itu sendiri. Ketika di Afghanistan, Agustinus yang menganut agama Buddha sempat mengalami kejadian tidak enak, dimana alat makan yang dia pakai sebelumnya harus dibuang oleh penduduk setempat karena ia seorang bukan beragama Islam.
“Saya luruhkan ego saya dan mencoba berpikir dengan cara pandang mereka,” kata Agustinus.
Sebuah perspektif pejalan akan terbentuk ketika terjadi komunikasi dengan orang yang berbeda. Dengan cara inilah, Agustinus berusaha menceritakan Afghanistan di buku pertamanya, “Selimut Debu”.
“Saya menceritakan Afghanistan melalui pandangan berbeda dari berbagai orang, bukan lewat kuesioner atau semacamnya,” katanya. “Dari sini, saya harap pembaca bisa menggambarkan Afghan yang lain dari yang mereka lihat di televisi.”
Ketika menulis “Garis Batas”, Agustinus merasa perlu memberi sebuah benang merah dari sejumlah catatan perjalanannya. Melalui refleksi pulalah, ia memberi judul “Garis Batas”.
“Saya melihat bagaimana negara-negara ini hanyalah bidak dalam percaturan politik negara tetangga,” kata Agustinus. Sebagai negara eks Uni Soviet, identitas mereka tercabut ketika pemerintahan komunis berkuasa. Sekarang, ketika mereka merdeka, bangsa-bangsa ini merasa bingung dengan identitas aslinya yang sudah sekian lama terambil. Mereka dengan bangga menyebut dirinya orang Muslim, meski tidak tahu apa kalimat syahadat, bacaan shalat dan puasa Ramadan. Yang penting adalah identitas.
“Saya melihat bagaimana garis batas menentukan nasib hidup seseorang,” kata Agustinus. “Di Afghanistan, banyak uang tapi tidak ada fasilitas apa-apa, di Tajikistan, semuanya teratur tapi nyaris 95% penduduknya menganggur.”
Agustinus melihat sendiri bagaimana sebuah komunitas suku terpecah karena adanya garis batas seusai runtuhnya negara Uni Soviet. Sebuah keluarga bisa mengucap bahasa yang berbeda, mata uang berbeda dan bahkan pahlawan yang beda. Ia juga mengkritisi bagaimana garis batas menciptakan kebanggaan semu bagi orang-orang yang terkotak-kotakkan di dalamnya, terkungkung dalam sebuah konsep bernama negara.
“Saya melihat bahwa tidak semua negara memimpikan kemerdekaan dan demokrasi,” katanya.
Buku-buku Agustinus ditulis dalam bentuk narasi. Selama penulisan dan pengeditan buku berlangsung, selama itulah riset untuk verifikasi data dilakukan. Bagaimanapun, perjalanan yang dilakukan Agustinus adalah sebuah napak tilas sejarah yang berlangsung sejak dulu kala, mulai dari masa peperangan Gengis Khan hingga terbentuknya pemerintahan Taliban, yang merupakan hasil rekayasa pemerintahan Pakistan dan Amerika Serikat.
Seusai penulisan buku keduanya, “Garis Batas”, Agustinus merasa ia mencapai titik ia menganggap dirinya sebagai penduduk dunia. Tak lagi penting agama yang ia anut dan status kependudukannya, selain untuk masalah formalitas belaka.
“Sekarang, buat saya rumah bukan lagi sebuah konsep geografis,” katanya. “Bukan juga kampung halaman, tapi tempat orang akan menyambut saya.”
Karena itu, Agustinus merasa dirinya kaya karena punya berbagai tempat yang bisa dipanggil rumah di mana-mana.
Kebetulan editor Agustinus, Hetih, duduk di sebelah saya sepanjang
diskusi sesi pertama, sebelum akhirnya naik panggung untuk ikut berbagi
cerita. Menurut Hetih, sudah ada rencana untuk menerbitkan buku-buku
Agustinus ke dalam bahasa asing, tapi ia harus bersaing dengan
penulis-penulis dari luar negeri pula. Untuk itu, Agustinus berencana
kembali ke Indonesia pada akhir tahun untuk menghadiri Ubud
Writer Festival 2011.
Satu lagi hal penting dalam menulis catatan perjalanan adalah lamanya tinggal di suatu tempat.
“Kita harus menghindari kesan pertama,” katanya. “Sebuah perjalanan tidak boleh singkat, karena kita harus bisa mengangkat selubung impresi tersebut.”
Mendengar perkataan Agustinus tersebut, saya berkesimpulan bahwa ini bukan saja persoalan cara menulis, tetapi juga bekal dalam menjalani hidup.
from this: ransel kecil
Friday, October 11, 2013
JOURNALIST
Secara harfiah (etimologis, asal usul kata), jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary). Dalam bahasa Belanda journalistie artinya penyiaran catatan harian.
Jurnalistik atau jurnalisme berasar dari kata Journal: catatan harian. Catatan mengenai kejadian sehari-hari atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari kata latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan Jurnalistik. (Hikmat & Purna,a Kusumaningrat).
nalistik yang kita kenal berasal dari bahasa Belanda, sedangkan Jurnalisme berasal dari bahasa Inggris. Keduanya memiliki arti yang sama.
Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran. (Roland E. Wolseley).
Jurnalisme adalah salah satu istilah untuk menjelaskan tentang profesi kewartawanan.
Jurnalis adalah orang yang melakukan kegiatan jurnalistik.
dalam wikipedia jurnalis
Jurnalisme Fotografi
Tidak sulit untuk melahirkan karya foto jurnalistik. Kuncinya satu, abadikan momen
Fotografi jurnalistik adalah bagian dari banyak
cabang fotografi. Fotografi jurnalistik adalah seni fotografi yang berbeda dengan foto lainnya, hal ini dikarenakan nilai dari hasil foto jurnalistik itu sendiri.Hasil foto jurnalistik akan memiliki nilai tinggi apabila suatu moment atau kejadian dapat terekam dan dapat menambah serta memiliki arti dari kejadian itu sendiri.
Proses mendapatkan foto yang bernilai jurnalistik bisa dalam berbagai cara. Ada yang didapatkan secara spontan
dalam suatu kejadian yang tak terduga. Misalnya kecelakaan lalulintas,
dan ada juga yang didapatkan melalui proses yang direncanakan, seperti
kegiatan atau acara-acara yang sudah di susun rapi di dalam suatu gedung
ataupun di lapangan terbuka.
Lalu apa bedanya fotografi jurnalistik dengan cabang fotografi lainnya?
Sebagaimana dituliskan diatas, Fotografi
Jurnailstik adalah foto kejadian atau peristiwa yang bernilai berita,
juga berhubungan dengan waktu dan tempat. Memperlihatkan sesuatu
kejadian yang menarik perhatian yang menimbulkan tanda tanya, atau bisa
juga yang menimbulkan kekaguman. Juga pada umumnya, foto-foto
jurnalistik ini berumur pendek dan mudah dilupakan orang. Kecuali sebuah
foto kejadian yang nilai beritanya luar biasa, seperti misalnya foto
pendaratan Neil Amstrong di bulan atau foto ditabraknya gedung kembar
pusat bisnis dunia di New York dengan pesawat terbang, sehingga kedua
gedung itu rubuh dan hancur.
Sementara banyak cabang fotografi lain yang tidak berhubungan dengan peristiwa, waktu dan tempat. Misalnya fotografi pemandangan, gaya hidup, arsitektur
dan lain-lain. Dimana foto-foto tersebut dapat di nikmati dimana saja
dan kapan saja, atau menjadi bagian dari interior rumah Anda.
Saturday, September 28, 2013
Mengenal Shooting Mode kamera
Ketika kita ingin mengambil foto pada kamera terdapat banyak jenis mode yang dapat kita sesuaikan dengan kemampuan dan keinginan kita, ditandai dengan berbagai macam simbol yang dapat kita pilih sendiri. yuk kita lihat apa aja ..
Mode Auto
Mode ini adalah mode yang paling banyak dipakai oleh pengguna kamera yang masih pemula. Dalam mode auto, kita tidak perlu melakukan pengaturan apapun. Yang kita perlu lakukan hanyalah tinggal memencet tombol rana / shutter, maka kamera akan mengambil gambar dengan settingan yang otomatis dilakukan oleh kamera.
Meski otomatis, bukan berarti gambar
yang diperoleh menjadi jelek. Hal ini dikarenakan kamera digital jaman
sekarang sudah terbilang pintar. Namun kebanyakan fotografer yang ingin
mendalami fotografi, tidak menggunakan mode ini karena hasilnya kurang
sesuai dengan yang mereka inginkan.
Beberapa kamera memiliki mode auto untuk beberapa scene pula. Misalkan mode auto untuk landscape, sport, night atau macro.
Mode Aperture Priority (A / Av)
Mode ini bisa dibilang mode semi-otomatis. Pada mode ini, kita hanya perlu mengatur aperture dari kamera yang kita gunakan, selanjutnya kamera secara otomatis akan mengatur shutter-speed yang diperlukan. Biasanya, dalam mode semi-otomatis seperti ini, kita juga harus menentukan exposure / metering yang kita inginkan. Di mode ini kita yang menentukan nilai bukaan dan kaamerea akan menentukan nilai shutter speed secara otomatis.Mode Shutter Speed Priority (S / Tv)
Mode ini sama seperti mode Aperture Priority, hanya saja ini merupakan kebalikannya. Jika mode Aperture Priority kita harus mengatur Aperture dan Exposure / Metering, maka di mode ini kita hanya perlu mengatur Shutter Speed yang kita inginkan, serta metering yang dibutuhkan. Sedangkan aperture akan diatur secara otomatis oleh kamera.Mode Manual (M)
Mode manual berarti kita secara penuh mengatur cahaya yang akan masuk kedalam kamera kita. Dengan mode ini, maka kita harus mengatur sendiri aperture dan shutter speed yang akan kita gunakan. Ketika mode ini digunakan, biasanya kita harus memperhatikan pula metering yang ada pada kamera. Sehingga, untuk dapat menggunakan mode manual dengan baik, maka kita terlebih dahulu harus mengerti apa itu metering, dan cara menggunakannya.
Itulah beberapa mode dalam kamera yang
dapat dipergunakan ketika kita akan mengambil foto. Semoga dapat
bermanfaat.
. Terima kasih.
Wednesday, September 25, 2013
September
Tanjoubi Omedetou Dila !
Segala sesuatu pasti berubah, dari kecil menjadi besar, dari muda menjadi tua, dan segalanya akan terus berubah kecuali perubahan itu sendiri.
nobody know what you are thinking about, so tell what you want to someone. they are not a wizard~and I care about you more than you think. sepenggal dua penggal kalimat selalu bisa mengubah pengertian tentang pemahaman akan sesuatu.
hari ini tepat umur aku bertambah satu, dari 22 menjadi 23, makin tua yah..haha
lalu apakah aku sudah menjadi lebih baik, lebih dewasa ...sepertinya masih belum
dan tugasku sekarang adalah mewujudkan semua harapan masa depan yang lebih baik
terimakasih buat sebagian teman-teman yang sudah dengan sedia hati mengirimkan doa dan ucapan ulang tahun untuk saya, bukan karena mengingatnya tapi karena kepedulian kalian semua.. terimakasih dan mohon maafkan semua kelakuan saya yang tak berkenan dalam hati
hari ini hanya ada sebuah mimpi baru, tak ada yang lebih menyenangkan selain merayakan setiap kebersamaan. diumur sekarang ini harusnya lebih memahami hati bukan melawan hati, seperti tahun lalu yang pernah aku posting..Tentang september dan hari lahir. bukan judul lagu atau slogan. ucapan selamat ulang tahun sebenarnya bisa dikatakan bukan awal dari kegembiraan yang tertunda melainkan bibir-bibir mimpi.semua adalah proses kehidupan, tak pernah tahu sampai kapan. bersyukur aku masih punya kesempatan. dan sepertinya aku semakin bertambah garing saja..okeh sekian dan terimakasih untuk semua :*
Segala sesuatu pasti berubah, dari kecil menjadi besar, dari muda menjadi tua, dan segalanya akan terus berubah kecuali perubahan itu sendiri.
nobody know what you are thinking about, so tell what you want to someone. they are not a wizard~and I care about you more than you think. sepenggal dua penggal kalimat selalu bisa mengubah pengertian tentang pemahaman akan sesuatu.
hari ini tepat umur aku bertambah satu, dari 22 menjadi 23, makin tua yah..haha
lalu apakah aku sudah menjadi lebih baik, lebih dewasa ...sepertinya masih belum
dan tugasku sekarang adalah mewujudkan semua harapan masa depan yang lebih baik
terimakasih buat sebagian teman-teman yang sudah dengan sedia hati mengirimkan doa dan ucapan ulang tahun untuk saya, bukan karena mengingatnya tapi karena kepedulian kalian semua.. terimakasih dan mohon maafkan semua kelakuan saya yang tak berkenan dalam hati
hari ini hanya ada sebuah mimpi baru, tak ada yang lebih menyenangkan selain merayakan setiap kebersamaan. diumur sekarang ini harusnya lebih memahami hati bukan melawan hati, seperti tahun lalu yang pernah aku posting..Tentang september dan hari lahir. bukan judul lagu atau slogan. ucapan selamat ulang tahun sebenarnya bisa dikatakan bukan awal dari kegembiraan yang tertunda melainkan bibir-bibir mimpi.semua adalah proses kehidupan, tak pernah tahu sampai kapan. bersyukur aku masih punya kesempatan. dan sepertinya aku semakin bertambah garing saja..okeh sekian dan terimakasih untuk semua :*
Subscribe to:
Posts (Atom)