The Third Week On April
Apa yang benar benar telah aku lewatkan?
Sebenarnya aku selalu berjanji untuk menuntaskan itu semua pada tanggal kesukaan itu padanya, tapi aku urungkan saja niatku. Ketakutan memang tidak lebih besar dari kebodohan tak termaafkan sepanjang masa.
Bulan ini dua kali tawaran untuk memperbesar mimpi dan harapan benar-benar telah aku tolak, kau tahu kenapa? aku takut, jadi kapan mau majunya coba?. Aku mau janji lagi kalau setelah aku pulang dari sana maka aku berusaha hilangin itu semua hilangin apa?, hilangin takutya, jinjja.
Cerita rindu. Rindu itu candu kawan, dan dia tidak akan pernah benar benar hilang, karena ketika kau berusaha melupakan, maka itu akan semakin melekat dipikiranmu, percayalah. Aku ucapkan selamat kepada orang-orang yang sama sekali tidak pernah merasakan rindu, kau beruntung kawan, karena rindu itu memang benar benar menyiksa setiap perasanya.
Asap. Aku benci sekali sungguh, tapi kali ini aku kecanduan sungguh-sungguh, kau memikirkan tentang itu? salah!. tapi sepertinya aku benar benar menyukai itu dan aku ketagihan sekali ingin lagi. Tadi malam setelah melihat temanku melakukan itu aku katakan padanya kalau dia membuat aku ingin melakukannya lagi. Dan benar, setelah kami makan malam bersama lalu kami ketempat asap itu dengan sisa teman teman yang telah pulang sebelumnya.
Ini berbeda dari yang pernah aku lakukan sebelumnya, mungkin sebagian orang mikirnya ini terlalu ekstrim karena aku perempuan setelah tak merasakan lagi, dan ketika aku menghisap untuk pertama kalinya mereka bertepuk. haha aku tak percaya bisa mengeluarkannya dari hidung, aku kecanduan. Kami lakukan itu bergantian--hingga malam benar benar larut. Semoga tidak melakukannya lagi. semoga.
Masih merasa rindu?. iya aku masih, terkadang aku bingung kenapa mesti kamu add aku kembali menjadi teman dimedia itu, dan kenapa kamu follow aku lagi, karena saat itu aku benar benar serius menanggapi ucapanmu dan berjanji untuk tidak melakukan usaha apapun agar lebih baik. Ternyata benar benar ada pelajaran berharga dari itu semua, setiap kehilangan tidaklah benar benar hilang, sebuah keputusan bukanlah sebuah kebijaksanaan, dia hanya menuntut pertanggung jawaban, kecewa itu gejala hidup, kalau gak kecewa berarti gak hidup, cobalah untuk berpikir ulang dan berusaha untuk memperbaiki semua, tapi aku tetap tidak setuju dengan caramu melakukannya.
Sebenarnya aku selalu berjanji untuk menuntaskan itu semua pada tanggal kesukaan itu padanya, tapi aku urungkan saja niatku. Ketakutan memang tidak lebih besar dari kebodohan tak termaafkan sepanjang masa.
Bulan ini dua kali tawaran untuk memperbesar mimpi dan harapan benar-benar telah aku tolak, kau tahu kenapa? aku takut, jadi kapan mau majunya coba?. Aku mau janji lagi kalau setelah aku pulang dari sana maka aku berusaha hilangin itu semua hilangin apa?, hilangin takutya, jinjja.
Cerita rindu. Rindu itu candu kawan, dan dia tidak akan pernah benar benar hilang, karena ketika kau berusaha melupakan, maka itu akan semakin melekat dipikiranmu, percayalah. Aku ucapkan selamat kepada orang-orang yang sama sekali tidak pernah merasakan rindu, kau beruntung kawan, karena rindu itu memang benar benar menyiksa setiap perasanya.
Asap. Aku benci sekali sungguh, tapi kali ini aku kecanduan sungguh-sungguh, kau memikirkan tentang itu? salah!. tapi sepertinya aku benar benar menyukai itu dan aku ketagihan sekali ingin lagi. Tadi malam setelah melihat temanku melakukan itu aku katakan padanya kalau dia membuat aku ingin melakukannya lagi. Dan benar, setelah kami makan malam bersama lalu kami ketempat asap itu dengan sisa teman teman yang telah pulang sebelumnya.
Ini berbeda dari yang pernah aku lakukan sebelumnya, mungkin sebagian orang mikirnya ini terlalu ekstrim karena aku perempuan setelah tak merasakan lagi, dan ketika aku menghisap untuk pertama kalinya mereka bertepuk. haha aku tak percaya bisa mengeluarkannya dari hidung, aku kecanduan. Kami lakukan itu bergantian--hingga malam benar benar larut. Semoga tidak melakukannya lagi. semoga.
Masih merasa rindu?. iya aku masih, terkadang aku bingung kenapa mesti kamu add aku kembali menjadi teman dimedia itu, dan kenapa kamu follow aku lagi, karena saat itu aku benar benar serius menanggapi ucapanmu dan berjanji untuk tidak melakukan usaha apapun agar lebih baik. Ternyata benar benar ada pelajaran berharga dari itu semua, setiap kehilangan tidaklah benar benar hilang, sebuah keputusan bukanlah sebuah kebijaksanaan, dia hanya menuntut pertanggung jawaban, kecewa itu gejala hidup, kalau gak kecewa berarti gak hidup, cobalah untuk berpikir ulang dan berusaha untuk memperbaiki semua, tapi aku tetap tidak setuju dengan caramu melakukannya.
terima kasih telah mengunjungi blog saya :))