Menulis dengan plot, sistematikanya dan peta tulisan
Seperti kebanyakan orang yang menulis, dan seperti kebanyakan orang yang jarang menulis, entah apa padahal sering sekali mengikuti berbagai pelatihan penulisan yang diadakan oleh orang orang berkompeten dibidangnya, kalau dibilang lagi sebenarnya banyak dapat buku sebagai hadiah pada saat event itu berlangsung, tapi tetap saja.
Membaca sebuah artikel yang berhubungan dengan cara belajar, dan menghubungkan sebuah realita mungkin itu kendalanya, belum dapat secara utuh apa sebenarnya cara yang paling tepat untuk lebih memahami materi materi menulis dengan baik, atau mungkin punya kesukaan lain yang lebih menarik perhatian dibandingkan menulis.
Me-retweet tulisan mbak{windy ariestanty @windyariestanty} dari twitternya aku merangkumnya disini biar gak lupa, dia berkata menulis itu membutuhkan plot, padahal selama ini kalau ingin menulis yah menulis saja tanpa memperdulikan itu semua, tapi setidaknya itu menambah pengetahuan baru serta wajib dicoba, toh itu akan membuat tulisan menjadi lebih baik bukan?.
Membaca sebuah artikel yang berhubungan dengan cara belajar, dan menghubungkan sebuah realita mungkin itu kendalanya, belum dapat secara utuh apa sebenarnya cara yang paling tepat untuk lebih memahami materi materi menulis dengan baik, atau mungkin punya kesukaan lain yang lebih menarik perhatian dibandingkan menulis.
Me-retweet tulisan mbak{windy ariestanty
Katanya begini "Menulis itu tidak sekadar menuangkan ide, tetapi juga upaya menggiring pembaca pada gagasan besar yang dikembangkan di tulisan. Mengikat ide atau menata gagasan merupakan langkah taktis yang harus kita lakukan untuk menyelesaikan tulisan. Nah, pernah nggak lo di tengah-tengah proses nulis ngerasa stuck? ngerasa gak ada ide? bahasa kerennya, sih, 'writers' block'?. Ide bila tidak segera diikat akan membuat kita nggak bisa segera memulai proses nulis. atau bisa jadi, tanpa upaya mengikat ide di awal, malah tulisan kita akan berlarut-larut karena tidak ada perencanaan yang matang. Ini beberapa hal yang gue lakukan untuk menata gagasan atau ide tulisan gue. yang pertama adalah…. membuat outline.
Nah itu dia hal yang berhubungan dengan tulis menulis, fiksi non fiksi, plot, sistematika dan juga peta sebab-akibat. Hal itu perlu untuk merunutkan cerita kita menjadi lebih kompleks dan logis. Try this at home XD
Outline kerapkali disebut kerangka karangan dalam bahasa Indonesia, membuat perencanaan ide dari masing-masing paragraf atau bab. Fungsi outline menjadi pemandu ketika kita menulis. Outline mengikat ide agar tidak kocar-kacir dan menjadi terstruktur. dalam penulisan, outline membantu kita lebih fokus. Outline yang baik harus memuat dengan detail apa saja yang akan dibahas.dari outline ini pula, kita bisa melihat kebutuhan atas data macam apa saja untuk bahan tulisan kita.
Nah, apa enaknya, sih, menggunakan outline?
Pertama, kita jadi tahu apa yang harus kita tulis
Kedua, kita bisa mulai menulis naskah yang berbab-bab itu dan bab berapa pun tanpa takut kehilangan fokus cerita. Terus, kita juga jadi bisa menulis tidak atau tanpa harus berdasarkan urutan bab.
Ketiga, lebih gampang memeriksa plot & sistematika. kita bisa lebih cepat memutuskan bagian mana yang harus ditambah atau dihapus.
Apabila dalam proses menulis muncul ide baru atau pengembangan yang lebih baik, jangan ragu untuk mengubah atau menambahkannya. Sementara kalau outline dibuat untuk memandu kita sebagai penulis, kalian bisa melihat perbedaan pada kegunaannya, kan? sistematika (gunakan dalam penulisan nonfiksi) & plot (untuk penulisan fiksi) harus diperhatikan untuk memandu pembaca kita.
Menulis itu tidak sekadar menuangkan ide tetapi juga upaya menggiring pembaca pada gagasan besar yang dikembangkan di tulisan. Bila seorang asing masuk ke kota itu, ia membutuhkan panduan agar tidak tersasar atau hilang arah. Bisa jadi, panduan itu berupa tanda petunjuk yang ada di jalan atau peta kota yang bisa ditemukan di pusat informasi. Nah, tentunya, tanda petunjuk-petunjuk yang diberikan harus benar agar orang asing tersebut tidak tersasar kan?
Tour guide yang baik harus bisa mengenalkan dan menjelaskan dengan tepat tempat-tempat yang dikunjungi kepada wisatawan. Bahkan, ia harus bisa merancang tur-nya, tempat mana terlebih dahulu yang harus dikunjungi dan berakhir di mana. Di sinilah pentingnya penulis memperhatikan sistematika dan plot. Semoga analogi tadi memberi bayangan yang lebih mudah, ya. pernah membaca buku yang membuat kita tak bisa berhenti membaca?. Buku yang membuat kita larut dalam cerita pasti dibuat dengan manggunakan sistematika atau plot yang baik.
Agar tulisan memiliki sistematika atau plot yang baik, maka logika berpikir kita pun harus runut dan yang pasti masuk akal. Agar menjaga logika tetap masuk akal ketika menulis, gue biasanya membuat peta sebab-akibat. Peta sebab-akibat yang runut dan logis membuat plot yang diciptakan dan konflik yang muncul masuk akal & tak membingungkan pembaca. Peta sebab-akibat tadi bukanlah plot atau sistematika.
Fungsi peta ini agar penulis tahu persis cerita itu secara keseluruhan.fungsi lain dari peta sebab-akibat adalah memastikan cerita kita logis (masuk akal). Ingat, fiksi harus masuk akal, dari peta itulah kita bisa mulai membuat rencana sistematika atau plot. Apakah kita akan bertutur secara kronologis dari penyebab paling bawah sampai akibat paling atas, ataukah dimulai dari tengah? tidak masalah, dari situ pula kita bisa menentukan, plot apa yang akan kita gunakan. plot maju, mundur, atau kombinasi keduanya.
Untuk fiksi, peta-sebab akibat ini juga bisa menjadi navigasi bagi perkembangan karakter yang diciptakan. penulis wajib menunjukkan kejadian2 konkrit yang dialami karakter untuk menunjukkan perubahan macam apa aja yang sudah dialami. Karena plot terdiri dari susunan konflik, maka penulis pun harus memperhatikan bagaimana perkembangan konflik yang dialami tokoh. perkembangan itu pun harus sesuai dengan perkembangan karakter tokohnya sendiri.Oh, hal yang paling menarik dari 'menata gagasan' ini adalah bahkan ketika bicara pun lo nggak bakal belepotan. karena apa? karena lo berpikir runut. Tulisan yang jernih menunjukkan kejernihan berpikir si penulisnya. ini berkaitan. ~selamat menulis jernih~