Memilih adalah masa depan
sebelumnya ada begitu banyak kejadian dan peristiwa yang mengejutkan dibulan ini, mulai dari minggu pertama Desember, temen aku ngambek sama aku yang ternyata cuma iseng dan itu menyesakkan, minggu kedua ada peristiwa yang bikin geger se-dunia yaitu 12-12-12 @12:12PM, lalu adikku yang kecelakaan, serta kepergian nenekku yang membuat kami semua disini kehilangan sekali *semoga kau tenang di alam sana nek, semoga amal ibadahmu diterima Allah SWT dan sampai sekarang aku masih nelangsa ngeliat pintu rumah nenek, dan hari ini aku mengalami pengalaman yang sebenarnya tidak terlalu penting kurasa, tapi bisalah ditengok dan diintip sedikit untuk dibaca.
Ada begitu banyak cerita hari ini; mulai dari tukang photocopy, tukang es, sampai tukang jam. semua tentang kehidupan, dan tentang menentukan pilihan-pilihan hidup. Dan yang pasti hidup adalah cara kita memilih dan menghadapinya. Sebuah pilihan yang akan menentukan masa depan!. my stats on fb
cerita di photocopy diawali dari pergi undangan ke tempat senioran yang berujung pada cerita jodoh, yang jelek dapat yang ganteng lah, yang cantik dapat yang jeleklah, yang kurus dapat yang gemuklah, dan lain sebagainya yang membuat kita bertanya ''kenapa kamu milih dia?''.
pulang dari tukang photocopy lalu jajan eskrim di wilayah kampus, dan ternyata penjualnya adalah abang perantauan yang sudah 22 tahun tinggal di Medan dan meninggalkan kampungnya di Jawa tengah yang lebih tepatnya Klaten. abangtu kata disini (medan) lebih gampang bekerja dari pada di jawa sana, dan itu membuatnya bertahan dan tetap berjualan di Medan. anak-anaknya lebih memilih tinggal di kampung halamannya dan tinggal dengan neneknya dari pada di Medan. dan sekarang sudah besar dan memilih bekerja di Jakarta dari pada di Medan bersama kedua orangtuanya.
libur kuliah baru saja dimulai dan ia akan terus berjualan dan menjajakan jualannya dari kampung ke kampung dan meninggalkan rutinitasnya mangkal di wilayah kampus kami (Unimed) sampai masa libur kuliah usai.
nah yang terakhir sama tukang jam, karena emang udah langganan sama abangtu maka baru nyampe aja langsung cerita banyak. kalo cerita soal jam yang meski diperbaiki mungkin cuma 15 menit nah sisanya semua cerita dengan prinsip dan daya nalar yang tinggi tentang masa depan, perkawinan, pekerjaan, harapan, hitungan, tanah, bangunan, anak, hutang, modal, pesimis, optimis, masa depan, jodoh, rezeki, uang, kerja, perpisahan, ayah - ibu, Tuhan, Melayu, agama, islam, jawa, Indonesia.
dia memang seorang tukang jam tapi pengalaman yang dia dapatkan selama 12 tahun di negeri orang menempahnya menjadi manusia yang serba detail untuk hidupnya.. cara pandang yang luas terhadap sesuatu, dan segala perhitungan untuk kehidupannya ia rancang betul-betul.
manusia itu hidup untuk memilih, mana yang baik untuknya, mana yang buruk untuknya. semua itu manusialah yang menentukan tak peduli dia siapa. saat kau memilih maka satu jalan menuju masa depan telah kau pilih dan kau raih. saat kau ingin kembali ke waktu sebelumnya maka itu takkan bisa dan hanya sebuah ucapan selamat tinggal yang akan datang darinya.
Ada begitu banyak cerita hari ini; mulai dari tukang photocopy, tukang es, sampai tukang jam. semua tentang kehidupan, dan tentang menentukan pilihan-pilihan hidup. Dan yang pasti hidup adalah cara kita memilih dan menghadapinya. Sebuah pilihan yang akan menentukan masa depan!. my stats on fb
cerita di photocopy diawali dari pergi undangan ke tempat senioran yang berujung pada cerita jodoh, yang jelek dapat yang ganteng lah, yang cantik dapat yang jeleklah, yang kurus dapat yang gemuklah, dan lain sebagainya yang membuat kita bertanya ''kenapa kamu milih dia?''.
pulang dari tukang photocopy lalu jajan eskrim di wilayah kampus, dan ternyata penjualnya adalah abang perantauan yang sudah 22 tahun tinggal di Medan dan meninggalkan kampungnya di Jawa tengah yang lebih tepatnya Klaten. abangtu kata disini (medan) lebih gampang bekerja dari pada di jawa sana, dan itu membuatnya bertahan dan tetap berjualan di Medan. anak-anaknya lebih memilih tinggal di kampung halamannya dan tinggal dengan neneknya dari pada di Medan. dan sekarang sudah besar dan memilih bekerja di Jakarta dari pada di Medan bersama kedua orangtuanya.
libur kuliah baru saja dimulai dan ia akan terus berjualan dan menjajakan jualannya dari kampung ke kampung dan meninggalkan rutinitasnya mangkal di wilayah kampus kami (Unimed) sampai masa libur kuliah usai.
nah yang terakhir sama tukang jam, karena emang udah langganan sama abangtu maka baru nyampe aja langsung cerita banyak. kalo cerita soal jam yang meski diperbaiki mungkin cuma 15 menit nah sisanya semua cerita dengan prinsip dan daya nalar yang tinggi tentang masa depan, perkawinan, pekerjaan, harapan, hitungan, tanah, bangunan, anak, hutang, modal, pesimis, optimis, masa depan, jodoh, rezeki, uang, kerja, perpisahan, ayah - ibu, Tuhan, Melayu, agama, islam, jawa, Indonesia.
dia memang seorang tukang jam tapi pengalaman yang dia dapatkan selama 12 tahun di negeri orang menempahnya menjadi manusia yang serba detail untuk hidupnya.. cara pandang yang luas terhadap sesuatu, dan segala perhitungan untuk kehidupannya ia rancang betul-betul.
manusia itu hidup untuk memilih, mana yang baik untuknya, mana yang buruk untuknya. semua itu manusialah yang menentukan tak peduli dia siapa. saat kau memilih maka satu jalan menuju masa depan telah kau pilih dan kau raih. saat kau ingin kembali ke waktu sebelumnya maka itu takkan bisa dan hanya sebuah ucapan selamat tinggal yang akan datang darinya.