Saturday, August 31, 2013
Agustus
Hey ha
This is the last agustus
Seperti kebiasaanku menulis, namun selalu saja terhenti ditengahnya, bukan saja karena aku lupa runut ceritanya, tapi juga moodku yang sering hilang tiba-tiba, atau fokusku yang mabur kemana-mana. Sambil meraih sebuah kalender duduk di atas lemari dari pemberian temanku, AKU kembali mengingat apa saja yang sudah aku jalani bulan ini.
Bulan Agustus adalah sebuah bulan penantian bagiku, menunggu kepastian, mendatangi kegembiraan, menyelesaikan mimpi. Kegembiraan itu datang sama seperti orang orang lain yang juga merayakan Idul Fitri di tahun ini, jelas saja, aku sudah lama berkelana dan lama tak pulang kerumah. Atmosfer berbeda langsung terasa ketika aku pertama kali menjejakkan kaki dirumah orangtuaku yang sudah aku tinggal pergi (bukan minggat loh) lebih dari sebulan dan sambutan saudara-saudara membuat aku terheran-heran sebegitu ditunggunya kah aku disini. Menyelesaikan sholat Ied di lapangan besar, berziarah, bersalaman, menikmati setiap kebersamaan.
Di minggu kedua sebuah pengumuman memutuskan aku untuk tidak pernah meragukan keragu-raguanku, entah kenapa intuisi selalu datang lebih awal dibandingkan keputusan yang aku terima, merasakan kerelaan, pasrah, malah menambahkan rasa penasaran. Rantai berikutnya adalah menyelesaikan mimpi, rabun sudah arahku tapi aku percaya cahaya diujung sana selalu menunggu kedatanganku, semoga harapku secepat aku meraihnya.
Bulan ini diakhiri dengan sebuah perjalanan panjang menuju sebuah tempat yang jarang orang jumpai, yah kalau bisa dibilang hanya orang tertentu saja yang datang ke tempat ini. Seperti kami yang pagi pagi buta sudah bergerak menuju kesana, ke sebuah desa di kabupaten Simalungun, perjalanan yang menyita tak kurang dari 6 jam perjalanan ditambah ngetem sana sini, sampailah kami ke tempat istimewa itu.
Sebuah sungai kecil berwarna biru dan berair panas yang keluar dari dalam bumi dan ini bukan air belerang. Air itu keluar dan meluap menciptakan berwarna putih dan biru menarik disana-sini, jalan panjang itu terbayar dengan indahnya. Airnya menciptakan sebuah aliran dan menimbulkan tingkatan-tingkatan kecil batu kapur putih yang berlomba menuju bawah seperti air terjun mini putih dengan genangan yang berwarna biru. Ada banyak pohon yang hidup disekitarnya, akan tetapi melayu dan tak lagi tumbuh daunnya karena merasakan panas dan hawa matahari yang begitu menyengat disiang hari. Sebelum menuju kesana, hamparan batuan kapur mengawali pemandangan itu, terbentang luas dibingkai dengan pohon pohon besar seperti dihutan, yaa, tempat ini adalah sebuah cagar alam jadi tak jarang pohon besar besar ada dikanan kirinya. Karena ini adalah kawasan hutan lindung maka akses jalan menuju kesini sungguh tidak bersahabat meskipun telah menjadi tujuan wisata muda-mudi. Ingin kesana? maka kuatkanlah mental Anda.
kau tahu nama tempat ini apa? "Tinggi Raja", sebuah pertapaan para raja katanya.
harapku--semoga bulan depan menjadi bulan yang benar benar terindah ditahun ini. aamiin
welcome my september :*
september ceria ^.^
This is the last agustus
Seperti kebiasaanku menulis, namun selalu saja terhenti ditengahnya, bukan saja karena aku lupa runut ceritanya, tapi juga moodku yang sering hilang tiba-tiba, atau fokusku yang mabur kemana-mana. Sambil meraih sebuah kalender duduk di atas lemari dari pemberian temanku, AKU kembali mengingat apa saja yang sudah aku jalani bulan ini.
Bulan Agustus adalah sebuah bulan penantian bagiku, menunggu kepastian, mendatangi kegembiraan, menyelesaikan mimpi. Kegembiraan itu datang sama seperti orang orang lain yang juga merayakan Idul Fitri di tahun ini, jelas saja, aku sudah lama berkelana dan lama tak pulang kerumah. Atmosfer berbeda langsung terasa ketika aku pertama kali menjejakkan kaki dirumah orangtuaku yang sudah aku tinggal pergi (bukan minggat loh) lebih dari sebulan dan sambutan saudara-saudara membuat aku terheran-heran sebegitu ditunggunya kah aku disini. Menyelesaikan sholat Ied di lapangan besar, berziarah, bersalaman, menikmati setiap kebersamaan.
Di minggu kedua sebuah pengumuman memutuskan aku untuk tidak pernah meragukan keragu-raguanku, entah kenapa intuisi selalu datang lebih awal dibandingkan keputusan yang aku terima, merasakan kerelaan, pasrah, malah menambahkan rasa penasaran. Rantai berikutnya adalah menyelesaikan mimpi, rabun sudah arahku tapi aku percaya cahaya diujung sana selalu menunggu kedatanganku, semoga harapku secepat aku meraihnya.
Bulan ini diakhiri dengan sebuah perjalanan panjang menuju sebuah tempat yang jarang orang jumpai, yah kalau bisa dibilang hanya orang tertentu saja yang datang ke tempat ini. Seperti kami yang pagi pagi buta sudah bergerak menuju kesana, ke sebuah desa di kabupaten Simalungun, perjalanan yang menyita tak kurang dari 6 jam perjalanan ditambah ngetem sana sini, sampailah kami ke tempat istimewa itu.
Sebuah sungai kecil berwarna biru dan berair panas yang keluar dari dalam bumi dan ini bukan air belerang. Air itu keluar dan meluap menciptakan berwarna putih dan biru menarik disana-sini, jalan panjang itu terbayar dengan indahnya. Airnya menciptakan sebuah aliran dan menimbulkan tingkatan-tingkatan kecil batu kapur putih yang berlomba menuju bawah seperti air terjun mini putih dengan genangan yang berwarna biru. Ada banyak pohon yang hidup disekitarnya, akan tetapi melayu dan tak lagi tumbuh daunnya karena merasakan panas dan hawa matahari yang begitu menyengat disiang hari. Sebelum menuju kesana, hamparan batuan kapur mengawali pemandangan itu, terbentang luas dibingkai dengan pohon pohon besar seperti dihutan, yaa, tempat ini adalah sebuah cagar alam jadi tak jarang pohon besar besar ada dikanan kirinya. Karena ini adalah kawasan hutan lindung maka akses jalan menuju kesini sungguh tidak bersahabat meskipun telah menjadi tujuan wisata muda-mudi. Ingin kesana? maka kuatkanlah mental Anda.
kau tahu nama tempat ini apa? "Tinggi Raja", sebuah pertapaan para raja katanya.
harapku--semoga bulan depan menjadi bulan yang benar benar terindah ditahun ini. aamiin
welcome my september :*
september ceria ^.^
Monday, August 26, 2013
untitled 3
selalu ada saatnya dimana kita memilih sendiri dan menjauhi keramaian hanya untuk merasakan satu.
saat dimana sebuah perjalanan ini membuat aku dapat merasakan sebuah reflesksi dari seluruh rentetan rute-- menemukan makna perjalan yang aku lalui. Tentang bagaimana menentukan sebuah pilihan, menertawakan kekeliruan dan mempertemukan sebuah moment untuk mengulang masa dengan menatap sebuah bingkai yang terekam dalam sekilas cahaya dan sekelebat sisa-sisa memori mimpi.
saat dimana sebuah perjalanan ini membuat aku dapat merasakan sebuah reflesksi dari seluruh rentetan rute-- menemukan makna perjalan yang aku lalui. Tentang bagaimana menentukan sebuah pilihan, menertawakan kekeliruan dan mempertemukan sebuah moment untuk mengulang masa dengan menatap sebuah bingkai yang terekam dalam sekilas cahaya dan sekelebat sisa-sisa memori mimpi.
Sunday, August 18, 2013
Friday, August 16, 2013
Tanjung Bira, Bulukumba
lihat perangainya
hanya putih, bersih, lembut dan berseri
meluruhkan perihku
tak perlu lagi aku bertutur dengan pengaduanku
karena kau selalu tahu semua itu
dan hanya kau yang mampu mengalihkanku dengan pesonamu
aku termenung ditepianmu yang kian hening
walau riuh aku selalu merindu
tak mampu aku menyidikkan setiap langkahku
tapi kau selalu mampu melurui batinku
Terimakasih
Ibu
Maafkan aku ibu, kebiasaan dan rutinitasku selalu membuatmu
memikirkan tingkahku, aku yang tak lagi seperti dulu. Ibu sering
mengajariku ini itu, melarangku ini itu, tapi apapun tak mampu membuat
aku lebih dari yang kau inginkan dariku.
Pengorbanan atas apapun darimu tak pernah mampu aku--seluruh hidupmu--aku tahu hanya untukku. Doaku, semoga aku tidak menjadi seperti asap yang hanya ada karena sebuah pembakaran lalu tertiup panjang dan hilang. Maka doakan aku ibu, anakmu menjadi sesuatu yang seperti susu, kehadirannya akan menjadikan sekelilingnya menjadi lebih biru.
Maafkan aku ibu, harapmu atasku saat ini tak berbalas dengan perlakuan harapan yang tak sama dengan inginmu. Bukan aku tak mampu, karena mungkin saja doa lain yang terjamah dengan harapmu.
Pengorbanan atas apapun darimu tak pernah mampu aku--seluruh hidupmu--aku tahu hanya untukku. Doaku, semoga aku tidak menjadi seperti asap yang hanya ada karena sebuah pembakaran lalu tertiup panjang dan hilang. Maka doakan aku ibu, anakmu menjadi sesuatu yang seperti susu, kehadirannya akan menjadikan sekelilingnya menjadi lebih biru.
Maafkan aku ibu, harapmu atasku saat ini tak berbalas dengan perlakuan harapan yang tak sama dengan inginmu. Bukan aku tak mampu, karena mungkin saja doa lain yang terjamah dengan harapmu.
Thursday, August 15, 2013
cerita kualanamu
Thankyou Polonia International Airport
Tahukah kalau tanggal 24 Juli 2013 adalah hari terakhir Bandar Udara Polonia Medan beroperasi melayani para penumpang pesawat terbang.
Welcome Kulanamu International Airport
For your information Bandar Udara (Bandara) terbaru milik Sumatera Utara yang sudah beroperasi mulai tanggal 25 Juli 2013 adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta, namanya Bandara Kuala Namu. Pembangunan Bandara ini dilakukan karena sudah sangat sesaknya Bandara Polonia yang hanya bisa menampung maksimal 900.00 pergerakan penumpang pertahun, sementara pergerakan penumpang saat ini telah mencapai 7.9 juta orang pertahun. Maka dengan luas 1.365 Ha Bandara Kualanamu dipastikan mampu mengggantikan dan menampung seluruh pergerakan penerbangan digerbang Indonesia Barat.
Selain kendaraan pribadi, terdapat tiga macam pilihan moda transportasi umum yang telah tersedia guna mencapai bandara kualanamu. Dengan jarak tempuh kurang lebih sepanjang 35 km dari kota Medan, Bandar Udara bertaraf Internasionnal ini dapat dicapai dengan menggunakan:
Kereta Bandara dengan harga tiket +/- Rp. 80.000 / Orang
Bus Bandara Tiga koridor keberangkatan dengan tarif Rp. 15.000 s/d Rp. 30.000 / Orang
Taksi Bandara dengan kisaran tarif argo kurang lebih Rp. 130.000 sekali jalan
Hadirnya Bandara Kualanamu menjadikan sebuah kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Utara, bagaimana tidak, Bandara Kualanamu adalah satu satunya bandara yang memiliki akses langsung menuju bandara menggunakan kereta api.
Lokasi bandara kualanamu dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan lewat jalan arteri ataupun jalan tol dari Medan (tol amplas atau tol bandar kalipa (tembung)) ke jalan tol Belmerah tanjung morawa, lalu menuju simpang kayu besar, jarak dari simpang kayu besar menuju kualanamu kira kira 16 Km.
Bandara memiliki 4 check in counter yang terletak dilantai dua yang melayani berbagai maskapai penerbangan disetiap counternya, jadi penumpang tidak akan mengantri panjang untuk check ini. Bandara International Kuala Namu memiliki panjang landasan pacu 3.750 meter yang cocok untuk didarati pesawat sebesar Boeing 747, dan mempunyai 8 garbarata. Karena sangkin panjangnya itu landasan pacu, atmosfer yang berbeda tercipta ketika pesawat mencium daratan, jarak landasan pacu menuju garbarata lumayan jauh membuat para penumpang yang sudah bergegas ingin turun jadi duduk lagi, ternyata bandara masih belum kelihatan dan masih butuh waktu sekitar 10menit setelah mendarat menuju garbarata, ini juga membuktikan betapa gedenya bandara Kualanamu.
Walaupun sudah beroperasi tapi masih banyak kekurangan terjadi disana-sini, karena sejatinya bandara ini masih belum siap seluruhnya, masih banyak pelataran dan toko-toko yang masih dalam renovasi ataupun finishing, masih belum banyaknya trolley yang tersedia bagi para penumpang, dan tidak seluruh fasilitas yang beroperasi secara sempurna (contohnya lift), tempat pengambilan bagasi yang belum semua dapat digunakan, layar notification yang juga belum sempurna, dan masih banyak lagi kekurangan lainnya.
semoga bandara kualanamu benar benar menjadi kebanggaan setiap orang, dan semoga bandara kualanamu cepat rampung. xD
Tahukah kalau tanggal 24 Juli 2013 adalah hari terakhir Bandar Udara Polonia Medan beroperasi melayani para penumpang pesawat terbang.
Welcome Kulanamu International Airport
For your information Bandar Udara (Bandara) terbaru milik Sumatera Utara yang sudah beroperasi mulai tanggal 25 Juli 2013 adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta, namanya Bandara Kuala Namu. Pembangunan Bandara ini dilakukan karena sudah sangat sesaknya Bandara Polonia yang hanya bisa menampung maksimal 900.00 pergerakan penumpang pertahun, sementara pergerakan penumpang saat ini telah mencapai 7.9 juta orang pertahun. Maka dengan luas 1.365 Ha Bandara Kualanamu dipastikan mampu mengggantikan dan menampung seluruh pergerakan penerbangan digerbang Indonesia Barat.
Selain kendaraan pribadi, terdapat tiga macam pilihan moda transportasi umum yang telah tersedia guna mencapai bandara kualanamu. Dengan jarak tempuh kurang lebih sepanjang 35 km dari kota Medan, Bandar Udara bertaraf Internasionnal ini dapat dicapai dengan menggunakan:
Kereta Bandara dengan harga tiket +/- Rp. 80.000 / Orang
Bus Bandara Tiga koridor keberangkatan dengan tarif Rp. 15.000 s/d Rp. 30.000 / Orang
Taksi Bandara dengan kisaran tarif argo kurang lebih Rp. 130.000 sekali jalan
Hadirnya Bandara Kualanamu menjadikan sebuah kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Utara, bagaimana tidak, Bandara Kualanamu adalah satu satunya bandara yang memiliki akses langsung menuju bandara menggunakan kereta api.
Lokasi bandara kualanamu dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan lewat jalan arteri ataupun jalan tol dari Medan (tol amplas atau tol bandar kalipa (tembung)) ke jalan tol Belmerah tanjung morawa, lalu menuju simpang kayu besar, jarak dari simpang kayu besar menuju kualanamu kira kira 16 Km.
Bandara memiliki 4 check in counter yang terletak dilantai dua yang melayani berbagai maskapai penerbangan disetiap counternya, jadi penumpang tidak akan mengantri panjang untuk check ini. Bandara International Kuala Namu memiliki panjang landasan pacu 3.750 meter yang cocok untuk didarati pesawat sebesar Boeing 747, dan mempunyai 8 garbarata. Karena sangkin panjangnya itu landasan pacu, atmosfer yang berbeda tercipta ketika pesawat mencium daratan, jarak landasan pacu menuju garbarata lumayan jauh membuat para penumpang yang sudah bergegas ingin turun jadi duduk lagi, ternyata bandara masih belum kelihatan dan masih butuh waktu sekitar 10menit setelah mendarat menuju garbarata, ini juga membuktikan betapa gedenya bandara Kualanamu.
Walaupun sudah beroperasi tapi masih banyak kekurangan terjadi disana-sini, karena sejatinya bandara ini masih belum siap seluruhnya, masih banyak pelataran dan toko-toko yang masih dalam renovasi ataupun finishing, masih belum banyaknya trolley yang tersedia bagi para penumpang, dan tidak seluruh fasilitas yang beroperasi secara sempurna (contohnya lift), tempat pengambilan bagasi yang belum semua dapat digunakan, layar notification yang juga belum sempurna, dan masih banyak lagi kekurangan lainnya.
semoga bandara kualanamu benar benar menjadi kebanggaan setiap orang, dan semoga bandara kualanamu cepat rampung. xD
Sunday, August 4, 2013
Diam
Terkadang ada yang harus dimulai dan seseorang yang memulai untuk berjalannya sebuah proses. Seperti
juga dengan proses pembiasaan seorang yang tertutup untuk
setidaknya berbicara tentang apa yang sedang dia rasakan. Biasanya yang
seperti ini butuh untuk ditanya lalu sedikit dipancing. Dan dia pun
perlu tahu bahwa keterbukaannya pada kita akan menyenangkan hati kita.
Tidak usah bersusah susah untuk merubahnya, terima saja bahwa tidak
semua
orang sama, dan karakter seseorang itu sudah dibangun bertahun-tahun lalu,
yang barangkali sudah sejak kalian belum sama sekali bertemu.
Aku bukan orang yang terbiasa menawarkan bentuk suka citaku atau bahkan sedihku kepada orang lain dengan bercerita. Bukan karena Aku pelit atau apa, otakku tak biasa merancang setiap kata dengan utuh setiap kejadian yang pernah terekam dan membagikannya kembali kepada orang lain sesuai dengan bagian dan porsi cerita disetiap bagiannya dengan baik. Aku akan mengulang bagian yang mungkin sudah Aku ceritakan sebelumnya dan menyambungnya dengan bagian lain, itu membosankan bukan??, belum lagi reaksi dan tanggapan orang lain terhadap cerita cerita itu, dari itu Aku memutuskan hanya untuk memberitahukan sepenggal cerita yang kupunya kepada orang yang benar benar ingin tahu tentangku--dengan sungguh sungguh.
Lain halnya lagi reaksi yang mereka timbulkan setelah mendengar ceritaku, karena seluruhnya itu adalah sebuah kerahasiaan. Dan Aku yakin tidak semua orang bisa menerima kekurangan dan kelebihan atau bahkan keganjilan yang ada pada diriku, aku tidak sanggup untuk kehilangan orang lain yang mungkin dia pikir dia itu biasa biasa saja, tapi bagiku dia itu segalanya setelah cerita itu ada. Aku terbiasa mengingat orang lain karena dia juga mengingatku, mengingat orang lain yang juga tertarik denganku, mengingat orang lain yang sayang padaku, mengingat orang lain yang benci padaku, atau mengingat orang lain yang sama denganku..Aku orang yang mudah tersentuh hatinya walau semua dan kebanyakan temanku bilang bahwa Aku adalah manusia paling cuek seantero jagad raya ini dan mendapat julukan si termos es atau miss dingin, tapi yakinlah, perasaanku masih saja selembut salju yang terlihat keras namun cair hanya karena kehangatan.
Terimakasih dan maaf untuk semua teman-temanku yang sudah pernah mendengarkan ceritaku, mendengarkan keluh kesahku, atau orang yang pernah kecewa karena ceritaku, atau terpaksa membujukku untuk bercerita namun tak kunjung jua bisa.
Aku bukan orang yang terbiasa menawarkan bentuk suka citaku atau bahkan sedihku kepada orang lain dengan bercerita. Bukan karena Aku pelit atau apa, otakku tak biasa merancang setiap kata dengan utuh setiap kejadian yang pernah terekam dan membagikannya kembali kepada orang lain sesuai dengan bagian dan porsi cerita disetiap bagiannya dengan baik. Aku akan mengulang bagian yang mungkin sudah Aku ceritakan sebelumnya dan menyambungnya dengan bagian lain, itu membosankan bukan??, belum lagi reaksi dan tanggapan orang lain terhadap cerita cerita itu, dari itu Aku memutuskan hanya untuk memberitahukan sepenggal cerita yang kupunya kepada orang yang benar benar ingin tahu tentangku--dengan sungguh sungguh.
Lain halnya lagi reaksi yang mereka timbulkan setelah mendengar ceritaku, karena seluruhnya itu adalah sebuah kerahasiaan. Dan Aku yakin tidak semua orang bisa menerima kekurangan dan kelebihan atau bahkan keganjilan yang ada pada diriku, aku tidak sanggup untuk kehilangan orang lain yang mungkin dia pikir dia itu biasa biasa saja, tapi bagiku dia itu segalanya setelah cerita itu ada. Aku terbiasa mengingat orang lain karena dia juga mengingatku, mengingat orang lain yang juga tertarik denganku, mengingat orang lain yang sayang padaku, mengingat orang lain yang benci padaku, atau mengingat orang lain yang sama denganku..Aku orang yang mudah tersentuh hatinya walau semua dan kebanyakan temanku bilang bahwa Aku adalah manusia paling cuek seantero jagad raya ini dan mendapat julukan si termos es atau miss dingin, tapi yakinlah, perasaanku masih saja selembut salju yang terlihat keras namun cair hanya karena kehangatan.
Terimakasih dan maaf untuk semua teman-temanku yang sudah pernah mendengarkan ceritaku, mendengarkan keluh kesahku, atau orang yang pernah kecewa karena ceritaku, atau terpaksa membujukku untuk bercerita namun tak kunjung jua bisa.
Wednesday, July 31, 2013
July
Waktu ini makin berarti karena sebuah hentakan perjalanan yang aku lalui selama lebih dari seminggu dipulau pulau Indonesia bersama mereka.
Aku datang
awalnya aku datang disebuah kota yang sudah pernah aku datangi sebelumnya, sebuah kota dengan simbol ikan hiu dan seekor buaya, sebenarnya perjalan ini lebih cepat daripada jadwal seharusnya.
Aku datang
awalnya aku datang disebuah kota yang sudah pernah aku datangi sebelumnya, sebuah kota dengan simbol ikan hiu dan seekor buaya, sebenarnya perjalan ini lebih cepat daripada jadwal seharusnya.
Sunday, June 30, 2013
June
waktu adalah masa yang selalu datang kepada kita, kemudian pergi berlalu tanpa permisi dan tak akan pernah kembali ataupun bertemu. sebuah pertemuan yang menjodohkan sebuah nasib akan tetap teringat dalam hati.
June adalah sebuah bulan pertengahan tahun yang bagi sebagian orang adalah batas ukur sebuah pencapaian yang telah dibuatnya diawal tahun baru. Kini telah sampai waktuku untuk sebuah misi yang sudah terancang.
yaa sekarang aku ingat, bulan ini aku mengirimkan sebuah essai yang mengantarkan sebuah gerbang baru dihidupku, aku menapplynya percis seminggu sebelum pendaftaran ditutup, dan mendapat pengumuman yang hampir tahu diakhir batas confirmasi, lalu setelah mendapat pemberitahuan dan persetujuan itu maka pergilah aku ke sebuah kota berbeda untuk pertemuan lansung dengan mereka dan sekarang aku sedang menunggu hasilnya.
Di Surabaya, aku dan seorang sepupuku tinggal bersama dan apa yang kami lakukan adalah sebuah kehidupan anak kos yang mengasikkan karena rutinitas yang serba asik, bangun tidur-makan, lalu tidur lagi, malamnya jalan jalan keliling Surabaya, mulai dari keliling mall di sby sampai ke daerah yang jarang dikunjungi orang ramai. Minggu pertama berangkat pagi pagi menuju kebun teh yang arahnya ke Malang (aku lupa apa nama daerahnya) lalu weekend berikutnya kita main ke hutan mangrove yang terletak agak ke barat kota Surabaya, itu adalah pengalaman pertamaku mengunjungi hutan mangrove, benar benar menakjubkan. Dengan melewati sebuah titi kayu selebar1,5 meter kami menyusuri hutan yang kanannya dirimbuni pohon mangrove dan kirinya sebuah sungai panjang yang juga ditumbuhi dengan pohon mangrove, banyak anak muda yang menghabiskan sorenya dengan duduk duduk dipinggiran titi dan bercengkrama dengan kawan mainnya. Kami juga begitu, tertawa menertawakan ulah masing masing dari kami, sampai sampai ada ibu yang tanya kenapa ketawa-ketawa sih? lalu kami menunjuk mas Anton sebagai pelakonnya. Titi itu lumayan panjang sekitar lebih kurang 2 KM yang harga tiket masuknya hanya dua ribu per-orang, sayangnya kapal untuk menyusuri mangrove telah tutup waktu kami datangi loketnya, kalau tidak, pasti benar benar-benar paling mengasikkan.
bulan ini adalah bulan dimana untuk pertama kalinya aku meninggalkan kota kelahiranku untuk jangka waktu yang cukup lama, kalau boleh dibilang sebenarnya aku itu enggak mau pulang, namun karena orangtuaku kekeh agar aku segera kembali, maka setelah trip untuk bulan depan aku kembali dengan teman temanku yang menyusul kesini.
harapanku dibulan ini adalah sebuah kemudahan dan kelancaran serta keberkahan dalam sebuah misi untuk melanjutkan bulan kedepan. it's all about process
June adalah sebuah bulan pertengahan tahun yang bagi sebagian orang adalah batas ukur sebuah pencapaian yang telah dibuatnya diawal tahun baru. Kini telah sampai waktuku untuk sebuah misi yang sudah terancang.
yaa sekarang aku ingat, bulan ini aku mengirimkan sebuah essai yang mengantarkan sebuah gerbang baru dihidupku, aku menapplynya percis seminggu sebelum pendaftaran ditutup, dan mendapat pengumuman yang hampir tahu diakhir batas confirmasi, lalu setelah mendapat pemberitahuan dan persetujuan itu maka pergilah aku ke sebuah kota berbeda untuk pertemuan lansung dengan mereka dan sekarang aku sedang menunggu hasilnya.
Di Surabaya, aku dan seorang sepupuku tinggal bersama dan apa yang kami lakukan adalah sebuah kehidupan anak kos yang mengasikkan karena rutinitas yang serba asik, bangun tidur-makan, lalu tidur lagi, malamnya jalan jalan keliling Surabaya, mulai dari keliling mall di sby sampai ke daerah yang jarang dikunjungi orang ramai. Minggu pertama berangkat pagi pagi menuju kebun teh yang arahnya ke Malang (aku lupa apa nama daerahnya) lalu weekend berikutnya kita main ke hutan mangrove yang terletak agak ke barat kota Surabaya, itu adalah pengalaman pertamaku mengunjungi hutan mangrove, benar benar menakjubkan. Dengan melewati sebuah titi kayu selebar1,5 meter kami menyusuri hutan yang kanannya dirimbuni pohon mangrove dan kirinya sebuah sungai panjang yang juga ditumbuhi dengan pohon mangrove, banyak anak muda yang menghabiskan sorenya dengan duduk duduk dipinggiran titi dan bercengkrama dengan kawan mainnya. Kami juga begitu, tertawa menertawakan ulah masing masing dari kami, sampai sampai ada ibu yang tanya kenapa ketawa-ketawa sih? lalu kami menunjuk mas Anton sebagai pelakonnya. Titi itu lumayan panjang sekitar lebih kurang 2 KM yang harga tiket masuknya hanya dua ribu per-orang, sayangnya kapal untuk menyusuri mangrove telah tutup waktu kami datangi loketnya, kalau tidak, pasti benar benar-benar paling mengasikkan.
bulan ini adalah bulan dimana untuk pertama kalinya aku meninggalkan kota kelahiranku untuk jangka waktu yang cukup lama, kalau boleh dibilang sebenarnya aku itu enggak mau pulang, namun karena orangtuaku kekeh agar aku segera kembali, maka setelah trip untuk bulan depan aku kembali dengan teman temanku yang menyusul kesini.
harapanku dibulan ini adalah sebuah kemudahan dan kelancaran serta keberkahan dalam sebuah misi untuk melanjutkan bulan kedepan. it's all about process
Subscribe to:
Posts (Atom)