Diam
Terkadang ada yang harus dimulai dan seseorang yang memulai untuk berjalannya sebuah proses. Seperti
juga dengan proses pembiasaan seorang yang tertutup untuk
setidaknya berbicara tentang apa yang sedang dia rasakan. Biasanya yang
seperti ini butuh untuk ditanya lalu sedikit dipancing. Dan dia pun
perlu tahu bahwa keterbukaannya pada kita akan menyenangkan hati kita.
Tidak usah bersusah susah untuk merubahnya, terima saja bahwa tidak
semua
orang sama, dan karakter seseorang itu sudah dibangun bertahun-tahun lalu,
yang barangkali sudah sejak kalian belum sama sekali bertemu.
Aku bukan orang yang terbiasa menawarkan bentuk suka citaku atau bahkan sedihku kepada orang lain dengan bercerita. Bukan karena Aku pelit atau apa, otakku tak biasa merancang setiap kata dengan utuh setiap kejadian yang pernah terekam dan membagikannya kembali kepada orang lain sesuai dengan bagian dan porsi cerita disetiap bagiannya dengan baik. Aku akan mengulang bagian yang mungkin sudah Aku ceritakan sebelumnya dan menyambungnya dengan bagian lain, itu membosankan bukan??, belum lagi reaksi dan tanggapan orang lain terhadap cerita cerita itu, dari itu Aku memutuskan hanya untuk memberitahukan sepenggal cerita yang kupunya kepada orang yang benar benar ingin tahu tentangku--dengan sungguh sungguh.
Lain halnya lagi reaksi yang mereka timbulkan setelah mendengar ceritaku, karena seluruhnya itu adalah sebuah kerahasiaan. Dan Aku yakin tidak semua orang bisa menerima kekurangan dan kelebihan atau bahkan keganjilan yang ada pada diriku, aku tidak sanggup untuk kehilangan orang lain yang mungkin dia pikir dia itu biasa biasa saja, tapi bagiku dia itu segalanya setelah cerita itu ada. Aku terbiasa mengingat orang lain karena dia juga mengingatku, mengingat orang lain yang juga tertarik denganku, mengingat orang lain yang sayang padaku, mengingat orang lain yang benci padaku, atau mengingat orang lain yang sama denganku..Aku orang yang mudah tersentuh hatinya walau semua dan kebanyakan temanku bilang bahwa Aku adalah manusia paling cuek seantero jagad raya ini dan mendapat julukan si termos es atau miss dingin, tapi yakinlah, perasaanku masih saja selembut salju yang terlihat keras namun cair hanya karena kehangatan.
Terimakasih dan maaf untuk semua teman-temanku yang sudah pernah mendengarkan ceritaku, mendengarkan keluh kesahku, atau orang yang pernah kecewa karena ceritaku, atau terpaksa membujukku untuk bercerita namun tak kunjung jua bisa.
Aku bukan orang yang terbiasa menawarkan bentuk suka citaku atau bahkan sedihku kepada orang lain dengan bercerita. Bukan karena Aku pelit atau apa, otakku tak biasa merancang setiap kata dengan utuh setiap kejadian yang pernah terekam dan membagikannya kembali kepada orang lain sesuai dengan bagian dan porsi cerita disetiap bagiannya dengan baik. Aku akan mengulang bagian yang mungkin sudah Aku ceritakan sebelumnya dan menyambungnya dengan bagian lain, itu membosankan bukan??, belum lagi reaksi dan tanggapan orang lain terhadap cerita cerita itu, dari itu Aku memutuskan hanya untuk memberitahukan sepenggal cerita yang kupunya kepada orang yang benar benar ingin tahu tentangku--dengan sungguh sungguh.
Lain halnya lagi reaksi yang mereka timbulkan setelah mendengar ceritaku, karena seluruhnya itu adalah sebuah kerahasiaan. Dan Aku yakin tidak semua orang bisa menerima kekurangan dan kelebihan atau bahkan keganjilan yang ada pada diriku, aku tidak sanggup untuk kehilangan orang lain yang mungkin dia pikir dia itu biasa biasa saja, tapi bagiku dia itu segalanya setelah cerita itu ada. Aku terbiasa mengingat orang lain karena dia juga mengingatku, mengingat orang lain yang juga tertarik denganku, mengingat orang lain yang sayang padaku, mengingat orang lain yang benci padaku, atau mengingat orang lain yang sama denganku..Aku orang yang mudah tersentuh hatinya walau semua dan kebanyakan temanku bilang bahwa Aku adalah manusia paling cuek seantero jagad raya ini dan mendapat julukan si termos es atau miss dingin, tapi yakinlah, perasaanku masih saja selembut salju yang terlihat keras namun cair hanya karena kehangatan.
Terimakasih dan maaf untuk semua teman-temanku yang sudah pernah mendengarkan ceritaku, mendengarkan keluh kesahku, atau orang yang pernah kecewa karena ceritaku, atau terpaksa membujukku untuk bercerita namun tak kunjung jua bisa.