Sunday, April 21, 2013

Pernah denger yang namanya Passion??

Secara etimologis dan terjemahan kedalam bahasa Indonesia, passion dapat diartikan dengan



gairah
passion, desire, enthusiasm, lust, zest, spirit


semangat
spirit, passion, zeal, vigor, fervor, zest


nafsu
lust, appetite, passion, gusto, zest, appetence


keinginan besar
passion, hankering, appetite, itch, cupidity, avidity


kegemaran
penchant, favorite, craze, hobby, passion, indulgence


berahi
lust, passion, sexual desire


kemarahan
anger, rage, fury, wrath, resentment, passion


kegemasan
anger, spite, passion


cinta berahi
passion


keberahian
infatuation, passion, allurement



Dalam perkembanganya, banyak orang menggunakan kata ini untuk mendeskripsikan suatu minat atau ketertarikan terhadap hal hal tertentu yang bersifat positif. Tapi tahukah kalian kalau passion itu berbeda dengan yang namanya hobi.

Hobi didefenisikan sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan secara individual/kolektif yang didasari  atas rasa senang terhadap hal-hal tertentu.

Passion adalah aktivitas yang dilakukan karena rasa yang kuat terhadap sesuatu yang bisa menimbulkan gairah ataupun semangat/excited kepada orang yang bersangkutan.

Kita bisa mencermati bahwa hobi dapat dilakukan secara bersama-sama, sementara passion lebih bersifat subjektif, seperti juga karir, meski dalam prakteknya dapat dilakukan bersama orang lain (satu lingkungan kerja). Hobi sendiri mengacu pada hal yang dilaksanakan untuk mengisi waktu luang sedangkan passion dilakukan atas dasar perasaan yang kuat (semangat, senang) mencapai suatu gol atau tujuan yang penting.

Hal yang paling terlihat dalam hobi dan passion adalah adanya suatu komitmen yang mendasarinya, passion perlu suatu komitmen yang jelas sedangkan hobi tidak demikian. Hobi dilakukan hanya atas dasar kesenangan saja tanpa membutuhkan suatu komitmen terhadap hasilnya.

Nah, ada hal lain lagi yang mendasari keduanya yaitu minat dan bakat. Bisa saja orang yang mendasarkan pendidikannya di bidang ekonomi namun pekerjaannya sama sekali tidak berhubungan dengan ekonomi, Tommy Tjokro misalnya, seorang angker (reporter tv) yang mempunyai gelar SE, namun ia bekerja menjadi reporter melebihi orang yang cinta pada dirinya sendiri. Dia sudah menjadi seorang angker hampir 1 dekade dan kini dia benar benar menemukan passionnya sendiri sebagai seorang angker didasarkan dari hati yang memanggilnya untuk selalu tertarik dan selalu merasa bergairah bilamana ia menggeluti bidang jurnalistik hingga kini. Aku sendiri adalah seorang sarjana pendidikan tapi lebih senang mengerjakan hal yang berhubungan dengan kejurnalistikan walaupun sedikit mengamalkan ilmu hasil kuliah.

Menemukan passion itu memang gak semudah membalikkan telapak tangan *halah, karena semua butuh proses. Biasanya orang membutuhkan waktu yang lama sampai merasakan passionnya sendiri. Hal pertama ketika kita menemukan passion kita sendiri adalah ketika kita telah menemukan minat yang utama, di antara sekian minat yang ada. Merasakan senang dan hati gembira tak terkita terhadap pencapaian sesuatu yang orang lain belum bisa lakukan, serta adanya panggilan jiwa yang tulus untuk melakukan hal itu lagi. Kita juga bisa membuat daftar potensi diri yang kita punya untuuk mengetahui apakah hal yang kita minati itu hanya sekedar hobi atau passion.

Kalau menurut saya hobi atau passion itu sederhana saja, ketika hobi yang kita suka mulai menjadi sebuah mata pencaharian atau menghasilkan suatu benih benih kehidupan (baca:duit) itu bisa jadi adalah sebuah passion, tapi ingat passion itu tidak pernah didasari dari sebuah keinginan mendapatkan materi loh.

selamat menemukan passion Anda :D XOXO

terima kasih telah mengunjungi blog saya :))

DilaMoticons . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates